Pendidikan Seni

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Seni adalah aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak, seni adalah awal eksistensi dirinya di dunia ini. Pendidikan seni pada hakekatnya merupakan proses pembentukan manusia melalui seni. Pendidikan secara umum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan setiap anak menemukan pemenuhan dirinya dalam hidup sebagai warisan budaya, memperluas kesadaran sosial dan sebagai jalan untuk menambah pengetahuan. Program seni di sekolah, khususnya di sekolah dasar ialah memfasilitasi siswanya menyediakan kesempatan bagi pemenuhan dirinya melalui pengalaman berkesenian berdasarkan sesuatu yang dekat dengan kehidupan dan dunianya. Sejak dilahirkan, seorang anak telah diperkenalkan kepada seni sebagai sesuatu yang sangat mendasar dalam budayanya. Dalam kesehariannya anak-anak dipenuhi dengan bunyi dan citra bergambar.
Ketika anak memasuki dunia sekolah, khususnya sekolah dasar seni yang merupakan seluruh inti dari budayanya ternyata kurang dihargai. Seni dalam konteks pendidikan di sekolah menjadi kurang penting dan kurang dipahami.
Untuk mengembalikan esensi pendidikan seni agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menyelenggaraannya di sekolah dasar sebagai bagian penting dari keseluruhan proses pendidikan dan perkembangan anak, seluruh aspek yang terkait penyelenggaraan pendidikan seni perlu memahami keterkaitan antara keduanya (pendidikan dan seni) sebagai sarana perkembangan intelektual dan emosi manusia ( anak), sebagai sarana bagi pemenuhan diri.



1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apakah pendidikan seni itu ?
1.2.2        Mengapa pendidikan seni itu perlu di SD ?
1.2.3        Apa tujuan pendidikan seni di SD ?
1.2.4        Apa saja jenis-jenis atau bidang pendidikan seni yang dipelajari di SD ?
1.3  Tujuan
1.3.1        Mendeskripsikan arti pendidikan seni
1.3.2        Mengetahui bahwa pendidikan seni itu perlu di SD
1.3.3        Mengetahui tujuan pendidikan seni di SD
1.3.4        Mengetahui jenis-jenis atau bidang pendidikan seni yang dipelajari di SD



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian pendidikan seni
Seni sebagai salah satu unsur budaya manusia keberadaannya telah mengalami perkembangan dalam kurun waktu yang sangat panjang. Dimulai dari bentuk seni yang sederhana di zaman prasejarah hingga mencapai bentuk yang lebih kompleks di zaman modern sekarang ini. Istilah seni dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti permintaan atau pencarian. Kata Art (Inggris) bermakna kemahiran, art (s) dapat diartikan sebagai kegiatan atau hasil pernyataan perasaan keindahan manusia (Sofyan Salam, 2001).
Saat ini, seni sebagai segala bentuk yang memiliki nilai keindahan adalah pengertian yang dipahamai oleh masyarakat pada umumnya. Pengertian umum tersebut diantaranya seperti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni diartikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya) (Depdikbud, 1989:816).
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan, khususnya di sekolah dasar.
Pendidikan secara umum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan setiap anak (peserta didik) menemukan pemenuhan dirinya (personal fulfillment) dalam hidup, untuk mentransmisikan warisan budaya, memperluas kesadaran sosial dan sebagai jalan untuk menambah pengetahuan. Program seni di sekolah dasar menfasilitasi anak-anak menyediakan peluang untuk memenuhi dirinya melalui pengalaman seni berdasarkan sesuatu yang dekat dengan kehidupan dan dunianya (dunia anak-anak). Melalui pendidikan seni anak-anak melakukan studi tentang warisan artistik, memberikan pengetahuan tentang seni sebagai salah satu bentuk yang signifikan dari pencapaian prestasi manusia.
2.2  Pentingnya pendidikan seni di SD
Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan formal yang sangat menentukan pembentukan karakter siswa kedepannya. Dilevel inilah awal mula anak mendapatkan ilmu pengetahuan dan juga penanaman nilai-nilai yang nantinya akan berguna dalam kehidupanya. Orang tua dan guru bahu-membahu mengarahkan anak agar mampu menjadi pribadi yang cerdas secara akademik, spiritual, dan juga emosionalnya. Pembentukan ini dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan porsi daya tangkap anak-anak pada masa itu.
Pada masa ini anak-anak akan diajarkan berbagai ilmu pengetahuan atau mata pelajaran yang relevan dengan tingkat usianya dan tentunya yang menunjang untuk kelanjutan pendidikanya ke jenjang yang lebih tinggi. Sekolah berlomba-lomba mendidik siswanya agar pandai dan mendapat nilai tinggi dalam mata pelajaran yang dianggap penting seperti Matematika, Sains, Bahasa Indonesia, atau IPS.
Disisi lain, karena perilaku sekolah yang lebih mementingkan beberapa mata pelajaran tertentu maka dampaknya adalah terdapat beberapa mata pelajaran lain yang dianggap kurang begitu penting dan menjadi seperti ‘dianaktirikan’. Mata pelajaran yang ‘dianaktirikan’ tersebut diantaranya adalah pendidikan seni. Padahal manfaat pendidikan seni untuk anak tidak dapat dipandang sebelah mata, bahkan beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa pendidikan seni membawa dampak yang baik bagi anak-anak sebab dapat meningkatkan kreatifitas, keterampilan, pengetahuan dan kecerdasan emosi anak. Melalaui pendidikan seni di sekolah dasar, siswa di latih untuk mengembangkan bakat kreatif, kemampuan dan keterampilan yang dapat ditransfer pada kehidupan dimas depan.
      Pendidikan seni di sekolah dasar menyediakan peluang bagi para siswa untuk mengidentifikasi, menilai dan memperluas kemampuan akademis, kemampuan sosial dan pribadinya dengan menawarkan berbagai jalan dalam belajar. Hal yang fundamental dalam proses ini yaitu stimulant untuk mengakui, menghormati, dan membangun pengetahuan budaya yang membawa semua orang kepada situasi belajar.
      Dengan mengikutsertakan dalam dan merefleksikan pada, aktivitas seni, para siswa mengembangkan ketrampilan dan kemampuan untuk menggunakan proses yang berperan secara fisik, kognitif, emosional, estesis, budaya, sosial, moral, dan bagi pengembangan spiritual rohaninya. Mereka belajar untuk berpikir dengan kritis terhadap berbagai fenomena seperti halnya metode yang mereka gunakan saat meneliti dan mengkritisi karya seni serta mengidentifikasi pengaruh dari konteks yang ada pada karya tersebut. Melalui pendidikan seni para siswa belajar meluaskan wawasan serta pemahaman, menghargai penemuan yang diduga maupun tak diduga dan menghargai gagasan sesaat (intutif) seperti halnya pengakuan terhadap teori dan postulat yang sudah baku (Gardner,1991;Vygotsky,1962).
2.3  Tujuan pendidikan seni disekolah dasar
Pendidikan seni diberikan kepada anak dengan berbagai tujuan tetapi semuanya didasari oleh keyakinan bahwa seni membentuk kepekaan anak sejak pertama kali mereka mengalaminya sebagai bentuk dasar dari ekspresi dan sebagai tanggapan untuk dan dalam kehidupan.
2.3.1 Pemenuhan diri (Personal fulfillment)
      Melalui pendidikan seni,anak memperoleh pengalaman sensasional dalam diri yang sangat kuat,dari membentuk sesuatu,yang mengekspresikan sesuatu tentang dirinya.Walaupun demikian para guru harus menyadari bahwa untuk menemuka ekspresi diri yang jujur dan asli tidaklah mudah.Anak pada suatu saat mungkin akan mengalami frustasi karena belum mampu mengomunikasikan apa yang di rasakan,dilihat,diketahui dan dibayangkannya.Seni sangat berpotensial membuat gagasan dan perasaan menjadi hidup,tetapi untuk berfungsi secara ekspresif,bentuk seni harus dikreasikan agar menyerupai perasaan dan imajinasi dari pengalaman yang berguna bagi pengembangan diri.
2.3.2 Memahami warisan artistic (Understanding the artistic heritage)
      Pendidikan seni bertujuan membangun kesadaran dan pemahaman anak terhadap warisan artistik sebagai bagian yang signifikan dari warisan budaya secara keseluruhan. Selanjutnya anak-anak juga akan belajar bahwa kegiatan berkarya seni bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain yang tertarik untuk memiliki, melihat, mendengar atau menanggapinya.
2.3.3 Memahami peran seni dalam masyarakat.
Melalui pendidikan seni anak-anak diajak untuk memahami peran seni dalam masyarakat. Dengan mempelajari bagaimana masyarakat menanggapi bentuk-bentuk seni dalam lingkungannya atau dalam kebudayaan lainnya, anak-anak dapat belajar dan menjadikannya sebagai kebiasaan untuk menghargai lingkungan yang dekat dengan dirinya maupun lingkungan lain yang kurang dikenalnya. Hal ini berarti memberikan ketrampilan dasar untuk beradaptasi dalam berbagai lingkungan sosial.
(Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2007, 415 : 417).
2.4  Jenis-jenis atau bidang pendidikan seni yang dipelajari disekolah dasar
Ada empat jenis atau bidang di dalam pembelajaran seni yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni drama.
2.4.1 Seni rupa
Bidang ini memfokuskan pada pencitraan dan objek yang dibuat, ditunjukkan dan diapresiasi siswa sekolah dasar. Para siswa mengembangkan pemahaman perseptual dan konseptual. Melalui pembelajaran seni rupa siswa terlibat dalam pengalaman untuk mengembangkan ungkapan pribadi, pertimbangan estetika dan kesadaran kritis. Para siswa mendapatkan kepuasan dan kenikmatan dari berkarya dan memamerkan hasil karyanya.
Melalui proses berkarya, para siswa sekolah dasar mengomunikasikan gagasan, perasaan, pengalaman dan pengamatan atas dunia mereka. Kegiatan memamerkan karya secara formal dan informal memberikan siswa pengalaman untuk memberi dan menerima tanggapan dalam konteks pribadi, publik dan masyarakat. Aktivitas pameran sederhana dapat dilakukan di dalam kelas dengan guru dan rekan sekelas sebagai penanggap atau apresiannya.
Dalam bidang ini, materi pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran menggambar di sekolah dasar adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui latihan koordinasi mata dan tangan.
2.4.2 Seni musik
      Bidang ini difokuskan pada karya musik yang dibuat siswa dengan mengembangkan kemampuan untuk berpikir dan mengekspresikan diri mereka di dalam bunyi. Aktivitas ini bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk mendengar apa yang dilihat dan melihat apa yang terdengar Dengan bernyanyi, bermain dan mendengarkan musik, bergerak mengikuti bunyi, improvisasi dan komposisi, para siswa mengalami kepuasan dan kenikmatan ketika mereka belajar.
2.4.3 Seni tari
      Pembelajaran melalui seni tari memfokuskan pada kemampuan siswa yang menggunakan tarian sebagai suatu alat estetika, memahami struktur gestur dan gerak untuk menangkap dan menyampaikan gagasan, pencitraan dan perasaan. Tubuh digunakan sebagai bentuk ekspresi dan media komunikasi.
      Para siswa menggunakan komponen tarian untuk menciptakan gerakan, menstruktur dan mengorganisir tarian. Melalui keterlibatan dalam,dan merefleksikan dalam koreografi, para siswa mengembangkan pemahaman bahwa tarian adalah suatu gaya ekpresi diri dan komunikasi yang universal.
      Sebelum melakukan gerakan (tarian), para siswa harus menyiapkan diri baik secara fisik maupun mental diantaranya dengan melalui pamanasan. Melalui keterlibatan didalam,dan merefleksikan, pada pertunjukan para siswa menyadari bahwa tubuh memiliki potensi sebagai instrument ekspresi, hal positif yang dibangun dari kesadaran ini adalah tumbuhnya keyakinan dan kepercayaan pribadi secara psikologis.
2.4.4 Seni drama
Pendidikan seni drama memfokuskan pada pemahaman ekpresi dan komunikasi siswa sekolah dasar tentang isu-isu kemanusiaan dan pengalaman melalui rekontruksi kenyataan dan kemampuan membayangkan berbagai peristiwa. Saat siswa saling berinteraksi dalam aktivitas berkesenian (drama) pada situasi dan konteks tertentu, para siswa menyelidiki perasaan, tindakan dan konsekwensi dari tindakannya tersebut. Mereka mengembangkan kepercayaan dan kesadaran diri seperti saat mereka bekerja sama untuk menyiapkan dan menyajikan drama. Para siswa diharapkan mampu mengembangkan pemahaman bentuk, gaya dan tujuan drama dalam berbagai konteks.
(Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2007, 418 :420)’



BAB III
PENUTUP

Simpulan
Pendidikan seni di sekolah dasar sangatlah penting sebab pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Melalui pendidikan seni, anak memperoleh pengalaman sensasional dalam diri yang sangat kuat, dari membentuk sesuatu yang mengekspresikan sesuatu tentang dirinya.
Pendidikan seni bertujuan membangun kesadaran dan pemahaman anak terhadap warisan artistik sebagai bagian yang signifikan dari warisan budaya secara keseluruhan. Anak-anak juga diajak untuk memahami peran seni dalam masyarakat. Mereka dapat belajar dan menjadikannya sebagai kebiasaan untuk menghargai lingkungan yang dekat dengan dirinya maupun lingkungan lain yang kurang dikenalnya. Jadi melalaui pendidikan seni di sekolah dasar, siswa di latih untuk mengembangkan bakat kreatif, kemampuan dan keterampilan yang dapat ditransfer pada kehidupan dimasa depan.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKNA DAN CONTOH SIKAP PANCASILA

Polarisasi Cahaya