Postingan

Perayaan

Semalam, aku menyendiri di sudut kedai kopi milikku sendiri. Disudut waktu menuju peralihan. Secangkir kopi yang sedang hangat-hangatnya menemaniku di suhu yang mulai dingin. Seperti kenangan tahun lalu yang masih hangat untuk dikenang. Mungkin seperti inilah cara kerja kenangan, seperti kopi dengan kepulan aroma yang selalu membawa menuju kenangan. Perlahan menguap hingga perlahan pula mendingin. Segera kunikmati kopiku, ku seduhkan ke cangkir yang sekilas membentuk wajahmu Perpaduan kopi dengan bibir cangkir yang manis, semanis bibir yang pernah kunikmati. Malam ini aku ingin menikmati peralihan waktu. Seperti menikmati senja, yaitu peralihan antara terang dan petang. Menikmati akhir bulan, yaitu peralihan antar bulan dengan bulan. Malam ini adalah peralihan antara hari ini dan hari esok. Malam kemarin pun merupakan peralihan tahun ini dan tahun lalu. Karena peralihan selalu identik dengan perayaan. Langit tampak masih cerah, seolah perayaan kepadanya oleh berbagai kembang a

Sumber energi listrik

Ini tidak benar! Ini kurang lengkap! Jika kita menyampaikan materi ke peserta didik harus akurat, tepat, dan lengkap. Ini bisa diadukan ke dinas. Ini bisa diungkap ke media seperti kebanyakan pemberitaan di televisi akhir-akhir ini. Cercah seorang guru yang entah kepada siapa, dengan membawa sebuah buku. Yang dibicarakan guru tersebut adalah tentang sumber energi listrik. Dalam buku yang ia pegang hanya dijelaskan bahwa sumber energi listrik hanya ada 4, yaitu generator, aki, baterai, dan dinamo. Padahal selain itu masih ada lagi sumber energi listrik yang lain. Melihat gejolaknya dapat diketahui itu guru muda. Iya, masih berjiwa muda dengan gejolak yang masih membara. Kemudian ia ambil sebuah pensil dari tempat pensil diujung mejanya. Tempat pensil yang terbuat dari kaleng bekas hasil karya peserta didiknya. Disisipkannya tulisan di buku materinya tadi. 5. Seseorang, seseorang bisa merubah energi menjadi energi cahaya, bunyi, dan energi gerak. Dari seseorang, mata kita bisa l

Satuan

Hari ini, tepatnya hari senin,  anak-anak belajar perihal satuan. Hari senin pun merupakan salah satu satuan waktu, satuan waktu yang banyak tidak diharapkan oleh beberapa kalangan. Hal tersebut tidak menjadi halangan untuk melanjutkan pembelajaran. Itu dapat terlihat dari semangat mereka melantangkan yel-yel 5b, "LIncah, MAndiri, BErprestasi". Ketiganya merupakan satuan sikap positif yang harus ditumbuhkan dalam hati. Pelajaran di mulai dari satuan berat, yaitu gram. Atau yang di simbolkan (g). Ada (kg) hingga (g) ke (cg), sampai yang terkecil (mg). Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, sepertinya ada satu satuan lagi yang ditemukan oleh kalangan remaja. Namanya (ig). Namun belum diketahui jenis satuan tersebut. Satuan gaya mungkin? Atau satuan derajat? Entahlah. Mereka menyebutnya instagram. Selama pelajaran berlangsung, semua soal yang ada di buku telah mampu terjawab. Tetapi ada 1 pertanyaan yang tak sanggup terjawab. Bukan dari buku, melainkan

Bolehkah?

Bolehkah sebentar saja aku menjadi telapak tangan ayahmu, untuk memastikan suhu badanmu di dahimu? Bolehkah sebentar saja aku menjadi sehelai tisu, untuk menjaga aroma indra penciummu? Bolehkah sebentar saja aku menjadi handuk kecil yang sengaja ku panaskan, untuk pipi ronamu? Bolehkah sebentar saja aku menjadi udara yang menyentuh bibirmu sekejap waktu, untuk melegakan nafasmu? Ah, rasanya aku tidak ingin hanya menjadi debu-debu yang mengharu di sekelilingmu.

Doa para pendosa

Akankah terkabul doa para pendosa Yang khusuknya sulit terbentuk Yang sujudnya sering tak terwujud Yang dzikirnya mesti tersingkir Yang sholawatnya mudah terlewat Bismillah yang lupa Salam yang tak dalam Aamiin yang minim Lewat malam, caraku memeluk alam Dalam malu, ku ramu doa penuh haru

Karnaval diri sendiri

Gambar
Pada karnaval itu, ada seseorang yang berkanaval dengan  pikirannya sendiri, pesertanya pun dirinya sendiri. pakaian yang dikenakan adalah pakaian-pakaian pemberianmu. Tempat-tempat yang dilewati adalah rumah makan, gang-gang kecil, masjid, sekolah, dan tempat-tempat penuh kenangan lainnya. Garis finishnya adalah pintu rumah kamu. Tidak perlu berbagai alat musik, detak jantungnya sudah cukup membuat suasana berdentum kencang. Banyak kupon yang telah terjual, itupun oleh dirinya sendiri. Hadiah utama bukan motor atau alat elektronik pada umumnya. Hadiahnya sederhana, bertemu kamu. Tetapi pada akhirnya tidak ada yang mendapatkan hadiah utama. Barangkali panitia belum menyiapkan hadiahnya. Karena dirinya hanya bertindak sebagai peserta, bukan panitia.

Tentang senja

Aku tidak pernah tahu bagaimana itu senja. Saat dimana mereka mengeja puisi dengan manja. Aku tidak pernah tahu, Mungkin aku terlalu sibuk dengan meja-meja sekolah. Atau terlalu menjadi raja di kenyamananku. Namun setelah ketiadaanmu, sengaja ku cari keberadaan senja. Dan kini aku tahu, Setelah senja, hanya ada gelap yang merayap hingga senyap