MEDIA PEMBELAJARAN TELEVISI
MEDIA PEMBELAJARAN TELEVISI
Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah
penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang radio.
Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat
memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para penonton atau
pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita,
hiburan, dan lain-lain.
Pada dasarnya televisi sebagai alat atau media massa
elektronik yang dipergunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk memperoleh
sejumlah informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Fungsi televisi secara
umum menurut undang-undang penyiaran, dapat kita deskripsikan bahwa fungsi
televisi sangat baik karena memiliki fungsi sebagai berikut:
1.
Media informasi dan penerangan
2.
Media pendidikan dan hiburan
3.
Media untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
4.
Media pertahanan dan keamanan
Televisi memang tidak dapat difungsikan mempunyai
manfaat dan unsur positif yang berguna bagi pemirsanya, baik manfaat yang
bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor. Namun tergantung pada acara yang
ditayangkan televisi
Manfaat yang bersifat kognitif adalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau informasi dan keterampilan. Acara-acara yang bersifat kognitif di antaranya berita, dialog, wawancara dan sebagainya. Manfaat yang kedua adalah manfaat afektif, yakni yang berkaitan dengan sikap dan emosi. Acara-acara yang biasanya memunculkan manfaat afektif ini adalah acara-acara yang mendorong pada pemirsa agar memiliki kepekaan sosial, kepedulian sesama manusia dan sebagainya. Adapun manfaat yang ketiga adalah manfaat yang bersifat psikomotor, yaitu berkaitan dengan tindakan dan perilaku yang positif. Acara ini dapat kita lihat dari film, sinetron, drama dan acara-acara yang lainnya dengan syarat semuanya itu tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada di Indonesia ataupun merusak akhlak pada anak.
Televisi menarik minat baik terhadap orang dewasa khususnya pada anak-anak yang senang melihat televisi karena tayangan atau acara-acaranya yang menarik dan cara penyajiannya yang menyenangkan.
Manfaat yang bersifat kognitif adalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau informasi dan keterampilan. Acara-acara yang bersifat kognitif di antaranya berita, dialog, wawancara dan sebagainya. Manfaat yang kedua adalah manfaat afektif, yakni yang berkaitan dengan sikap dan emosi. Acara-acara yang biasanya memunculkan manfaat afektif ini adalah acara-acara yang mendorong pada pemirsa agar memiliki kepekaan sosial, kepedulian sesama manusia dan sebagainya. Adapun manfaat yang ketiga adalah manfaat yang bersifat psikomotor, yaitu berkaitan dengan tindakan dan perilaku yang positif. Acara ini dapat kita lihat dari film, sinetron, drama dan acara-acara yang lainnya dengan syarat semuanya itu tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada di Indonesia ataupun merusak akhlak pada anak.
Televisi menarik minat baik terhadap orang dewasa khususnya pada anak-anak yang senang melihat televisi karena tayangan atau acara-acaranya yang menarik dan cara penyajiannya yang menyenangkan.
Televisi pendidikan adalah penggunaan program video
yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa
yang menyiarkan. Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih
penting adalah mendidik. Oleh karena itu, memiliki ciri-ciri tersendiri, antara
lain yaitu :
- Dituntun oleh instruktur-seorang guru atau instruktur menuntun siswa melalui pengalaman-pengalaman siswa.
- Sistematis-siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
- Teratur dan berurutan-siaran disajikan dengan selang waktu yang beraturan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya, dan
- Terpadu- siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen,
terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui program
televisi untuk berbagai mata pelajaran dapat menguasai mata pelajaran tersebut
sama seperti mereka yang mempelajarinya melalui tatap muka dengan guru kelas.
Keunggulan
televisi dalam pembelajaran antara lain:
1. Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk gambar diam, film, objek, spesimen, drama.
2. Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
3. Televisi dapat membawa dunia nyata kerumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung atau rekaman.
4. Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri.
5. Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.
6. Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata; misalnya ekspresi wajah, dan lain-lain.
7. Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam siaran pelajaran yang disajikan dapat diputar ulang jika diperlukan tanpa harus melakukan proses itu kembali. Disamping itu, televisi merupakan cara yang ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.
8. Televisi dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk media yang lain, menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
9. Televisi merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh anak-anak karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka.
10. Televisi sifatnya langsung dan nyata. Dengan televisi siswa tahu kejadian-kejadian mutakhir, mereka bisa mengadakan kontak dengan orang-orang besar/terkenal dalam bidangnya, melihat dan mendengarkan mereka berbicara.
11. Hampir setiap mata pelajaran bisa di televisikan.
12. Televisi dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar.
Kelemahan
televisi dalam pembelajaran antara lain:
1. Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
2. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesa-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
3. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.
4. Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
5. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.
6. Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah sering kali sulit disesuaikan.
7. Program di luar kontrol guru, dan
8. Besarnya gambar dilayar relatif kecil dibanding dengan film, sehingga jumlah siswa yang dapat memanfaatkan terbatas.
Cara Menerapkan Media Televisi Dalam Pembelajaran.
Untuk menerapkan media televisi sebagai media
dalam pembelajaran diperlukan langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih
dahulu. untuk meningkatkan pemahaman dan daya tangkap siswa dalam menyimak
materi pelajaran dari media televisi, contohnya pada mata pelajaran matematika
yang biasanya membutuhkan contoh secara nyata
atau setidaknya berupa visualisasi yang bergerak.
1.
Perencanaan dan kreativitas
Pertama menghendaki prosedur perencanaan yang terstruktur yang
membutuhkan pengorganisasian, memperhatikan urutan yang logis, dan integritas
terhadap keutuhan pesan.
Kedua menghendaki alur ide dan ekspresi yang bebas dan tak terstruktur
yang dihasilkan oleh berfikir kreatif dan mengacu pada masalah yang timbul
selama pengembangan media berlangsung.
2.
Mulai dengan Ide
Kita dapat mulai membuat perencanaan dengan ide yang muncul dalam benak
kita.Suatu ide mungkin mengindikasikan minat yang kita miliki, tetapi ide yang
lebih berguna adalah ide yang berhubungan dengan kebutuhan suatu kelompok
siswa, misalnya suatu kelompok lebih membutuhkan keterampilan dari hanya
sekedar pengetehuan dan perubahan sikap.
3.
Memotivasi, Memberi Informasi atau Mengajarkan Sesuatu
Kita perlu
menentukan apakah media yang kita buat bertujuan memotivasi, member informasi
atau mengajarkan sesuatu. Berikut adalah hal-hal yang perlu di perhatikan untuk
mengembangkan media dengan penekanan pada masing-masing aspek:
v Untuk
memotivasi, Teknik dramatis dan menghibur dapat digunakan. Hasil yang
diinginkan adalah untuk mendorong minat dan menstimuli siswa untuk melakukan
sesuatu. Hal ini melibatkan pencariaan tujuan untuk mempengaruhi sikap, nilai,
dan emosi.
v Untuk
memberikan informasi, Media pembelajaran lebih banyak digunakan untuk
presentasi sebelum pelajaran dimulai. Isi dan bentuk presentasi bersifat umum,
merupakn pendahuluan, overview, laporan atau latar belakang suatu pengetahuan.
Boleh juga menggunakan teknik dramatisasi, menghibur dan memotivasi untuk
menarik perhatian.
v Untuk
mengajarkan sesuatu. Selain mempresentasikan informasi keaktifan peserta perlu
dipikirkan sehubungan dengan media yang sedang dipresentasika. Materi
pembelajaran harus didisain lebih sistematis, psikologis dan memperhatikan
prinsip-prinsip belajar dalam rangka mengefektifkan pembelajaran. Akan tetapi
perlu diupayakan agar media tersebut tetap menyenangkan dan memberikan
pengalaman yang mengasyikkan.
4. Mengembangkan
Tujuan
Ada tiga
kelompok tujuan pembelajaran, yaitu:
v Kognitif-
berhubungan dengan pengetahuan dan informasi.
v Afektif –
berhubungan dengan sikap, apresiasi dan nilai.
v Psikomotor –
berhubungan dengan keterampilan.
Selain mengarahkan belajar dan materi pelajaran yang harus
diberikan, perumusan tujuan berguna pula sebagai acuan membuat tes agar apa
yang telah dirumusakan dapat diukur dengan tepat.
5. Mempertimbamgkan
Audience
Karakteristik
siswa atau audience, yaitu mereka yang akan melihat, menggunakan dan belajar
dari media yang kita buat, tidak dapat dipisahkan dari perumusan tujuan yang
kita buat. Karakteristik audience seperti usia, tingkat pendidikan, pengetahuan
terhadap subyek, keterampilan, sikap, konteks budaya, perbedaan individual,
kesemuanya perlu diperhatikan dalam membuat tujuan dan topik bahasan.
Perimbangan tentang audience ini merupakan hal yang dominan manakala kita
mempertimbangkan kompleksitas ide, topik, kosakata, contoh-contoh dan tingkat
partisipasi siswa yang di harapkan. Karena daya tangkap siswa berbeda – beda
ada yang audiktif (cenderung lebih senang mendengarkan suara) dan ada yang
lebih cepat dengan melihat gambar/tampilan sesuatu.
6. Membuat dan
memilih video/film/slide dalam sebuah team
Mengerjakan
suatu media pembelajaran bersama-sama adalah ide yang sengat baik. Kita dapat
berbagai ide, kreativitas, dan keahlian lainnya sehingga media yang kita buat
akan lebih efektif, kreatif, dan menarik. Misalnya, dalam pembuatan media audio
audio visual, satu kelompok pembuat media dapat terdiri dari ahli disain
gambar, ahli efek suara, ahli materi dan ahli penggabungan film.
misalnya
penerapan video ini dalam operasi hitung campuran SD kelas III semester 1.
http://video.kemdikbud.go.id/index.php/video/play/36, http://video.kemdikbud.go.id/index.php/video/play/37,
http://video.kemdikbud.go.id/index.php/video/play/38,
http://video.kemdikbud.go.id/index.php/video/play/39
Perencanaan
Teknis
Sebelum dapat
megguanakan media audio visual dengan baik dan tepat guna, tentu banyak
persiapan yang harus dilakukan diantaranya:
1)
Mempersiapkan ruangan yang tertutup sehingga cahaya yang masuk
tidak terlalu mengganggu pemutaran media.
2)
Mempersiapkan software dan hardware yang akan digunakan dalam
menunjang proses pembelajaran.
3)
Pastikan software (VCD/DVD) yang digunakan dalam menjelaskan
materi, sesuai dan cocok untuk disimak oleh siswa.
4)
Guru mempersiapkan pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan
video dan film yang ditampilkan.
5)
Sebelum memulai pastikan juga posisi duduk siswa dalam
menyimak/menonton Film/video haruslah nyaman, agar siswa tidak ribut dan
menyimak dengan baik.
Ketika kita
akan mengajak siswa menyimak dalam mata pelajaran matematika setelah memenuhi 5
langkah persiapan diatas, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan yaitu,
memulai pembelajaran dengan menyampaikan topik yang akan dipelajari,
menyampaikan tujuan pembelajaran, dan teknis pembelajaran hari ini. Kemudian
kita memutarkan video dan mengarahkan siswa untuk menyimak.
Komentar
Posting Komentar