Jenis dan Struktur akar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman yang serba modern ini,
perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat. Begitu juga dengan perkembangan
teknologi yang semakin canggih. Tetapi dari zaman dahulu sampai detik
ini sistem organ dalam tubuh tumbuhan tak pernah berubah. Dari
dulu, bagian-bagian pada tumbuhan pada umumnya antara lain: bunga,
batang, daun, dan akar.
Akar merupakan bagian terpenting ketiga
setelah daun dan batang. Jelas disini apa yang dimaksud dengan akar
yaitu sebuah organ utama pada tumbuhan yang berfungsi sebagai penyerap unsur
hara dan juga air dari tanah, menegakkan tumbuhan itu sendiri, dan juga
bermetamorfosis menjadi sebuah alat yang memiliki beranekaragam fungsi, salah
satunya sebagai alat penempel ataupun alat respirasi.
Tiap organ tumbuhan memiliki bagian dan fungsinya
masing-masing. Tidak ada akar semua organ pada tubuh tumbuhan tidak dapat berfungsi dengan baik
karena akar dapat menyimpan cadangan makanan yang disalurkan keseluruh bagian
tubuh tumbuhan supaya itu dapat terus tumbuh dan berkembang dengan sebaiknya.
Akar juga merupakan jalan utama untuk mengedarkan sari-sari
makanan yang dibutuhkan oleh batang, daun maupun bunga.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian akar?
2. Bagaimana
struktur akar?
3. Bagaimana
jenis-jenis akar?
C.
Tujuan
Makalah
1. Untuk
mengetahui pengertian dari akar.
2. Untuk
mengetahui struktur akar.
3. Untuk
mengetahui jenis-jenis akar.
D.
Manfaat
Makalah
1. Untuk
menambah wawasan bagi penulis
2. Sebagai
acuan bahan perkuliahan bagi teman-teman mahasiswa
3. Untuk
menambah pengetahuan bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
Asal akar adalah dari akar lembaga
(radix), yaitu bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan
yang tumbuh menuju inti bumi kormus. Menurut kamus besar
bahasa indonesia akar adalah bagian tumbuhan yang biasanya tertanam di dalam
tanah sebagai penguat dan pengisap air serta zat makanan.
Pada Dikotil, akar
lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. pada Monokotil, akar
lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki
ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil
ujungnya dilindungi oleh tudung
akar atau kaliptra, yang
fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada
yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
Akar biasanya mempunyai sifat-sifat berikut:
- Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di
dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau
menuju ke air (hidrotrop),
meninggalkan udara dan cahaya
- Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak
mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya
- Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau
kekuning-kuningan
- Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya
pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan
tanah
- Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih
mudah untuk menembus tanah.
Selain memiliki sifat, tiap organ
tumbuhan memiliki bagian dan fungsinya masing-masing. Begitu juga dengan akar,
fungsi akar antara lain:
- Sebagai penyokong Batang TumbuhanTempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah. Akar yang tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah. Oleh karena itu, tumbuhan dapat bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras.
- Menyerap garam mineral dan air melalui
bulu-bulu akar.Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah dengan menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh memanjang menuju sumber yang banyak mengandung air.
- Sebagai
penyimpan makanan cadangan.Pada tumbuhan tertentu, seperti ubi dan wortel, akar digunakan
sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan
tersebut akan membesar seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan.
Makanan cadangan ini digunakan saat menghadapi musim kemarau atau ketika
kesulitan mencari sumber makanan.
-
Sebagai alat pernapasanPada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan. Hal ini mungkin dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-pori tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam tanah.
-
Sebagai alat
perkembangbiakan
Pada tumbuhan tertentu, seperti mikoriza, tumbuhan sejenis jamur ini menginfeksi ujung akarnya untuk berkembangbiak secara vegetatif.
B. Jenis-jenis akar
Pada tumbuhan Dikotil, akar
lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. padatumbuhan Monokotil,
akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang
memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Sedangkan akar
yang bukan serabut dan tunggang disebut akar adventif.
Berdasarkan jenis tersebut, akar
tumbuhan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu jenis akar serabut, jenis akar tunggang, dan jenis akar adventif.
1.
Jenis
akar serabut
Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut
relatif kecil, tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam
ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa, rumput,
padi, jagung, dan tumbuhan hasil mencangkok.
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang
merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang
dari akar utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata.
Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya,
kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo. Ada beberapa akar khusus yang hanya
terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain, akar isap, contohnya akar benalu;
akar tunjang, contohnya akar pandan; akar lekat, contohnya akar sirih; akar
gantung, contohnya akar pohon beringin; akar napas, contohnya akar pohon kayu
api.
3.
Jenis akar adventif
merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman
dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang
keluar dari batang (cangkokan).
Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan
juga dapat keluar dari permukaan tanah. Akar demikian bisa muncul dari batang
ataupun daun. Kita dapat menyebut akar yang tumbuh pada bagian yang tidak
semestinya ini dengan nama akar liar atau adventitious (lihat Gambar). Akar
liar berfungsi sebagai penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang
tinggi. Sebagai contoh ialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.
Selain
jenis akar adventif, masih ada jenis akar modifikasi lainnya, antara lain:
1. Akar napas
Akar naik ke
atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia) berguna
sebagai penyerap air dan untuk melakukan fotosintesis.
2. Akar gantung
Yaitu untuk memudahkan tumbuhan epifit menempel pada
inangnya, dan juga sebagai tempat fotosintesis.
3. Akar banir
Akar ini
banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik. Yaitu sebagai pengkokoh berdirinya
suatu pohon. Biasanya pohon yang memiliki akar banir adalah pohon besar.
4. Akar penghisap
Akar ini
terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu. Berguna sebagai alat
penghisap dari tumbuhan seperti benalu terhadap inang yang ditumpanginya.
C. Struktur
akar
Struktur
dan jaringan penyusun akar pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu secara
morfologis dan secara anatomi. Secara morfologi (dipotong membujur) struktur
akar terdiri atas leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar,
serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra).
Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan
batang disebut leher akar. Sementara bagian yang berada di antara leher dan
ujung akar dinamakan batang akar. Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol
pada batang yang membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus
bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian
yang mengalami diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan
rambut akar. Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung
mesistem saat akar memanjang menembus tanah disebut tudung akar.
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar
yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Meristem apikal selalu membelah diri
menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk pada bagian tudung akar atau
bagian dalam meristem apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah
pemanjangan, disebut zona perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat zona
diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel
akar berkembang menjadi beberapa sel permanen. Misalnya beberapa sel terdiferensiasi
menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim.
Sedangkan struktur dan jaringan penyusun akar secara
anatomi (dipotong melintang) terdiri dari epidermis, korteks, endodermis dan silinder
pusat/stele.
1. Epidermis
Terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat, dinding sel tipis sehingga
mudah ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktifitas
sel dari belakang titik tumbuh. Rambut-rambut akar ini berfungsi memperluas bidang penyerapan.
2.
Korteks
Terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis
dan mempunyaibanyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. jaringan-jaringan yang
terdapat pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim,dan sklerenkim.
3. Endodermis
terletak di sebelah dalam korteks. endodermis berupa 1 lapis sel yang
tersususn rapat tanpa ruang antar sel. dinding selnya mengalami penebalan
gabus. deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita
kaspari. penebalan gabus ini tidak dapat ditembus air sehingga air harus
masuk ke silinder pusat mellui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal,
disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas antara korteks
dan stele.
4.
Silinder
pusat/ stele
terletak di sebelah dalam endodermis. Di antara stele terdapat berkas
pengangkutan (xilem dan floem).
BAB
III
KESIMPULAN
1.
Asal akar adalah dari akar lembaga
(radix), yaitu bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan
yang tumbuh menuju inti bumi kormus
2.
Akar berfungsi sebagai penyokong batang
tumbuhan, Menyerap garam mineral dan air melalui
bulu-bulu akar, Sebagai
penyimpan makanan cadangan, Sebagai alat pernapasan pada
tanaman tertentu, ebagai alat perkembangbiakan
pada tumbuhan tertentu.
3.
Akar dibagi menjadi dua jenis, yaitu
akar tunggang (dikotil) dan akar serabut (monokotil)
4.
Modifikasi akar antara lain: Akar napas, akar gantung, akar banir dan akar penghisap.
5.
Secara morfologi (dipotong membujur)
struktur akar terdiri atas leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar,
serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra).
6. struktur
dan jaringan penyusun akar secara anatomi (dipotong melintang) terdiri dari
epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat/stele.
DAFTAR PUSTAKA
Banyaknya
BalasHapus