Ekosistem dan Biosfer
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Semua mahluk hidup di alam tidak
dapat hidup sendiri. Kehidupan organisme di alam bergantung pada kelompok,
serta lingkungan di mana ia tinggal. Kesatuan dari seluruh system di alam dapat
di sebut sebagai ekosistem.
Organisme yang hidup di dalam sebuah
system di topang oleh berbagai komponen yang saling mempengarui, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kesatuan dari keseluruan system yang ada di
alam di sebut ekosistem
Ekosistem memperlihatkan adanya
interaksi bolak balik antara makhluk hidup (biotik) dengan alam (abiotic).
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian ekosistem?
2. Apa
saja komponen ekosistem?
3. Bagaimana
ketergantungan itu?
4. Apa
saja tipe-tipe ekosistem?
5. Apa
pengertian biosfer?
C.
Tujuan
Makalah
1. Untuk
mengetahui pengertian dari ekosistem
2. Untuk
mengetahui Komponen pembentuk ekosistem
3.
Untuk mengetahui
tentang Ketergantungan
4. Untuk
mengetahui tentang Tipe-tipe
Ekosistem
5. Untuk
mengetahui tentang biosfer
D.
Manfaat
Makalah
1. Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan juga penulis
2. Sebagai
acuan bahan perkuliahan bagi teman-teman mahasiswa
PEMBAHASAN
A. Pengertian ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekosistem tersusun atas semua
makhluk hidup, yaitu individu, populasi dan komunitas.
- Individu adalah makhluk hidup tunggal. Contoh
individu adalah kambing, burung, tikus, pohon singkong, ikan dan pohon
bunga matahari.
- Populasi adalah kumpulan individu sejenis
yang menempati suatu daerah tertentu. Contoh populasi:
- Di
sebuah kolam, ada ikan, teratai, dll.
- Di
hutan hidup, ada harimau, kijang, dll.
- Komunitas adalah populasi makhluk hidup di suatu daerah
tertentu. Contoh komunitas adalah populasi ikan, populasi ganggang dan
populasi hewan di sekitarnya membentuk komunitas terumbu karang.
interaksi timbal
balik antara organisme dengan lingkungan fisik
sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
sumber energi yang ada.
Dalam ekosistem,
organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik
sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik,
sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme Ekosistem merupakan
penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan, bersama-sama dengan
lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi
cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan
kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat
berbeda dengan planet lain dalam tata
surya.
Kehadiran,
kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat
ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus
berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang
disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas
terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu
bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun
asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber
makanannya.Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran
toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
B. Komponen pembentuk
ekosistem
1. Abiotik
Abiotik atau
komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar
komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat
berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi
organisme, yaitu:
a. Suhu. Proses biologi dipengaruhi
suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam
tubuhnya.
b. Air. Ketersediaan air
memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap
ketersediaan air di gurun.
c. Garam. Konsentrasi garam
memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan
dengan kandungan garam tinggi.
d. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas
cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya
sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang
terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat
peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
e. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah
yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran
organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
f. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam
suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang
dihuni komunitas tertentu.
2. Biotik
Biotik adalah
istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme).
Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain
komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk
hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a.
Autotrof / Produsen
Komponen autotrof terdiri dari
organisme yang dapat menghasilkan makanan sendiri. Komponen ini adalah semua
tumbuhan yang mempunyai zat hijau daun (klorofil). Dengan bantuan sinar
(matahari), tumbuhan melakukan fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat dan
oksigen
b. Heterotrof
/ Konsumen
Komponen
heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya.
Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih
kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c.
Pengurai / dekomposer
Pengurai atau
dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga
konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih
besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan
melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai
adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang
disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang
memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
3. fermentasi : anaerobik namun bahan
organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada
pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang
teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem
akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan
sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen
pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air,
pasir, batu,
mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
C. Ketergantungan
Ketergantungan pada ekosistem
dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik dan abiotik.
Rantai makanan
1. Antar
komponen biotik
Ketergantungan
antar komponen biotik dapat terjadi melalui:
A. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan
dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme
pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi
pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya
adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa
disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer
merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi
dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.
B. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling
berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi
jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup
tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
2. Antar
komponen biotik dan abiotik
Ketergantungan
antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi,
seperti:
1. siklus karbon
2. siklus air
3. siklus nitrogen
4. siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah
suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat.[2] Ulah manusia telah membuat suatu
sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung mengganggu
keseimbangan lingkungan.
D. Tipe-tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu
ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.
1. Akuatik (air)
Ekosistem sungai
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara
lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh
iklim dan cuaca.
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air
tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh
salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion
CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya
tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C.
Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara
lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah
yang disebut daerah termoklin.
Estuari (muara)
merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal
yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki
produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup
di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
d.
Ekosistem
pantai.
Dinamakan demikian karena yang
paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan
terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di
ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
e. Ekosistem
sungai.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih
serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan
gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi
sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh
hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.
Ekosistem ini
terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang
hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai
invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan,
menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di
dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.
Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya.
Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
h.
Ekosistem
lamun.
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga
yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat
perairan pantai yang dangkal.
Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas
berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak.
Berbeda dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun
berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem
internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
2. Terestrial (darat)
Ekosistem hutan
hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.
Ekosistem taiga
merupakan hutan pinus dengan
ciri iklim musim
dingin yang panjang.
Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.
Penentuan zona dalam ekosistem
terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan. Ekosistem terestrial
dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk menentukan
mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola
ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas
manusia.
Hutan hujan tropis terdapat di
daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per
tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan
yang lainnya tergantung letak
geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon
tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung
(kanopi).
Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung
terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari,
variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu
sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat
tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi
hutan,
harimau, dan burung
hantu.
b. Sabana.
Sabana dari daerah tropik terdapat
di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per
tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang
terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana
yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra,
singa, dan hyena.
c. Padang rumput.
Padang rumput terdapat di daerah
yang terbentang dari daerah tropik
ke subtropik.
Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun,
hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada
terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada
kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra,
singa, anjing liar, serigala, gajah,
jerapah, kangguru, serangga, tikus
dan ular.
d. Gurun.
Gurun terdapat di daerah tropik yang
berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan
semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai
pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan
memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia,
semut, ular, kadal,
katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
e. Hutan gugur.
Hutan gugur terdapat di daerah
beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan
merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu
rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan
rakun (sebangsa luwak).
f. Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi
sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik,
ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah.
Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus,
dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali,
sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang
bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
g. Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi
sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah
ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken,
tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu
beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
h. Karst (batu
gamping /gua).
Karst berawal dari nama kawasan batu
gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst
di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang
hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi,
mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi
yang rendah, gaya permeabilitas
yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami
keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di
ekosistem lain.
3. Buatan
Sawah merupakan salah satu contoh
ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem
yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan
mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi
pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan
adalah:
·
agroekosistem
berupa sawah tadah hujan
·
sawah
irigasi
·
perkebunan
sawit
·
ekosistem
ruang angkasa.
Ekosistem kota memiliki metabolisme
tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan
tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi
dan panas.
Ekosistem ruang angkasa bukan
merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa
tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung
pada bumi.
E. Biosfer
1.
Pengertian
biosfer
Ialah bagian luar dari pelanet bumi yang mencakup udara , daratan dan air
yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Menurut geofisiologi
jerman biosfer adalah system ekologi global yang menyatukan seluruh mahluk
hidup dan hubungan antar mereka dan termasuk minteraksinya dengan unsur
litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara).
Bumi hinga sekarang adalah
satu-satunya tempat yang di ketahui mendukung terjadinya kehidupan. Biosfer di
anggap telah berlangsung selama 3,5 M tahun dari 4,5 M tahun usia bumi.
2.
Factor
yang mempengarui persebaran flora dan fauna
v Kondisi geologi
Dengan adanya gaya endogen yang sagat kuat maka benua ini
menjadi terpisah. Pecahan-pecahan yang di sebabkan gaya endogen ini menyebabkan
pensebaran flora dan fauna.
v Iklim
Suhu dan kelembapan sangat berpengaruh terhadap proses
perkembangan flora dan fauna , sedangkan cahaya matahari di butuhkan tanaman
untuk berfotosintesis dan metabolism tubuh bagi beberapa hewan. Angina berperan
sebagai pembantu penyerbukan pada bunga.
v Ketingian tempat
Ahli kalimatologi berasal dari jerman (junghuhn) membagi
habitat tanaman berdasarkan suhu
sehingga didapat empat pengolongan iklim sebagai berikut :
1). Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal) mempunyai
suhu udara 23,3 oC-22 oC contoh tanaman pada suhu ini
adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada dan buah-buahan.
2). Wilayah berudara sejuk (600-1.500 M) mempunyai suhu
udara 22o C -17,1O C contoh tanaman kapas, kopi, coklat,
kina, teh, dan sayur-sayuran.
3). Wilayah udara sejuk (1.500-2500 M dpal) mempunyai
suhu 17,1oC – 11,1O C contoh tanaman sagu, kopi, teh dan
aneka jenis tanaman industry.
4). Wilayah udara dingin ( lebih 2500 M dpal) pada suhu
ini di jumpai tanaman jenis pendekcontohnya tanaman adelwis.
PENUTUP
A.
SIMPULAN
- Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem terdiri dari individu, populasi, dan komunitas
- Komponen
ekosistem adalah biotik dan abiotik. Abiotik atau komponen tak hidup adalah
komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. ). Komponen biotik
adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen
abiotik (tidak bernyawa).
- Secara umum ada tiga tipe
ekosistem, yaitu ekosistem air, ekosistem darat, dan ekosistem buatan.
- Biosfer
adalah system ekologi global yang menyatukan seluruh mahluk hidup dan
hubungan antar mereka dan termasuk minteraksinya dengan unsur litosfer
(batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara)
NUMPANG COPAS YA GAN.. THANK YOU :)
BalasHapuslengkap sekali isi artikelnya, makasih ya
BalasHapus